LANGKAH-LANGKAH PERTOLONGAN KORBAN / TRIAGE DALAM GAWAT DARURAT DAN BENCANA

Triase Adalah Proses khusus Memilah dan memilih pasien berdasarkan beratnya penyakit menentukan prioritas perawatan gawat medik serta prioritas transportasi. artinya memilih berdasarkan prioritas dan penyebab ancaman hidup. Pertolongan korban banyak dapat dinyatakan jika jumlah korban (penderita) sekurang-kurangnya ialah sebanyak 3 (tiga) orang atau jumlah korban (penderita) melebihi jumlah tim penolong itu sendiri.

Triase/Triage merupakan suatu sistem yang digunakan dalam mengidentifikasi korban dengan cedera yang mengancam jiwa untuk kemudian diberikan prioritas untuk dirawat atau dievakuasi ke fasilitas kesehatan.

Tujuan Triase perawatan gawat darurat

1. Identifikasi cepat korban yang memerlukan stabilisasi segera, Ini lebih ke perawatan yang dilakukan di lapangan.

2. Identifikasi korban yang hanya dapat diselamatkan dengan pembedahan

3. Untuk mengurangi jatuhnya korban jiwa dan kecacatan. Inilah tiga alasan dan tujuan dilakukannya triase gawat darurat PPGD

Prinsip-prinsip Triase dan Tata cara melakukan Triase

Triase dilakukan berdasarkan observasi Terhadap 3 hal, yaitu :

1. Pernafasan ( respiratory)
2. Sirkulasi (perfusion)
3. Status Mental (Mental State)


Prioritas Pertolongan Korban Banyak (Triage)

  1. Prioritas I (Tertinggi)Merupakan golongan cedera atau penyakit yang mengancam nyawa namun masih bisa diatasi. Yaitu korban (penderita) yang berada dalam kondisi kritis seperti gangguan pernafasan, perdarahan yang belum terkendali ataupun perdarahan besar dan penurunan status mental (respon).

  2. Prioritas II (Sedang)Merupakan golongan yang perlu pertolongan. Yaitu korban (penderita) luka bakar tanpa gangguan pernafasan, nyeri hebat setempat, nyeri pada beberapa lokasi alat gerak termasuk bengkak ataupun perubahan bentuk lainnya, cedera punggung, dsj.

  3. Prioritas III (Rendah)Merupakan golongan cedera relatif ringan, tidak memerlukan banyak bantuan, dapat menunggu pertolongan tanpa menjadikan cedera bertambah parah atau dengan kata lain golongan yang pertolongannya dapat ditunda atau korban (penderita) yang mengalami cedera namum masih sanggup berjalan sendiri. Yaitu korban (penderita) yang mengalami nyeri biasa pada alat gerak, sedikit bengkak dan perubahan bentuk, cedera jaringan lunak ringan, dsj.

  4. Prioritas IV (Paling Akhir/Terakhir)Golongan cedera mematikan atau korban (penderita) yang telah meninggal. Misal : cedera kepala yang terpisah dari badan atauupun cedera lain yang secara manusia tidak dapat ditolong.

Tanda (Label) Triage

Dalam pelaksanaannya biasanya dilakukan Tag label Triase (Label Berwarna)yang dipakai oleh petugas triase untuk mengidentifikasi dan mencatat kondisi untuk tindakan medis terhadap korban.
Secara umum, tanda (label) triage dilambangkan dengan warna HIJAUKUNINGMERAH dan HITAM. Tanda (label) triage beragam baik dari segi bentuk, ukuran, model, bahan dan warna. Bentuknya mulai dari kartu berwarna saja, kartu dengan bermacam warna yang dapat ditandai, pita, pita khusus, tali berwarna, dsj. Bila bahan warna tidak dapat ditemukan, maka dapat menggunakan bahan lain yang berwarna makna sama dengan triage seperti pakaian, kain, pembungkus, dsj.
Contoh Kartu Triage

Prioritas Pertolongan dengan Label






Hubungan prioritas pertolongan dengan label dapat digambarkan sebagai berikut :
  1. HIJAU : Prioritas III.
  2. KUNING : Prioritas II.
  3. MERAH : Prioritas I.
  4. HITAM : Prioritas IV.

Pengelompokan Triase berdasarkan Tag label 

1. Prioritas Nol (Hitam)

Pasien meninggal atau cedera Parah yang jelas tidak mungkin untuk diselamatkan. pengelompokan label Triase

2. Prioritas Pertama (Merah)

Penderita Cedera berat dan memerlukan penilaian cepat dan tindakan medik atau transport segera untuk menyelamatkan hidupnya. Misalnya penderita gagal nafas, henti jantung, Luka bakar berat, pendarahan parah dan cedera kepala berat.

3. Prioritas kedua (kuning)
Pasien memerlukan bantuan, namun dengan cedera dan tingkat yang kurang berat dan dipastikan tidak akan mengalami ancaman jiwa dalam waktu dekat. misalnya cedera abdomen tanpa shok, Luka bakar ringan, Fraktur atau patah tulang tanpa Shok dan jenis-jenis penyakit lain.

4. Prioritas Ketiga (Hijau)

Pasien dengan cedera minor dan tingkat penyakit yang tidak membutuhkan pertolongan segera serta tidak mengancam nyawa dan tidak menimbulkan kecacatan. Nah mungkin anda masuk dalam kategori yang ini, jadi Jangan marah-marah dan jangan heran kenapa anda tidak langsung mendapatkan perawatan di Ruang UGD sementara mereka harus menolong pasien lain yang lebih parah.

Pelaksanaan (Tata-Cara) Triage

Di lokasi kejadian, tim penolong menyiapkan pos-pos pertolongan sesuai dengan label (prioritas) korban (penderita).
  1. Pemilihan Korban (Penderita) Yang Dapat Ditunda Pertolongannya.Penolong mengenali dan mengelompokkan para korban (penderita) yang masih mampu berjalan dan memberi label warna HIJAU kemudian mengarahkan ke pos pertolongan yang sesuai. Walaupun korban (penderita) masih mampu berjalan, penolong wajib mengarahkan supaya tidak terpencar. Adakalanya beberapa korban kelompok ini dapat dimanfaatkan untuk ikut membantu proses pertolongan.
  2. Pemeriksaan Pernafasan.Penolong mendatangi para korban (penderita) yang tidak mampu berjalan dan lakukan penilaian pernafasan secara cepat dan sistematis (tidak terlalu menghabiskan banyak waktu pada proses penilaian). Apabila korban (penderita) tidak bernafas, maka bersihkan dan buka jalan nafas. Apabila korban (penderita) masih tidak bernafas, maka beri label warna HITAM. Apabila korban (penderita) mampu bernafas kembali, maka lakukan penilaian pernafasan dimana jika korban dalam waktu 5 (lima) detik mampu bernafas 3 (tiga) kali hembusan secara konstan maka beri label warna MERAH dan apabila kurang dari itu lanjutkan ke langkah nomor 3 (tiga) di bawah. Beritahukan kepada penolong lain untuk memindahkan korban (penderita) yang sudah diberi label ke pos pertolongan sesuai label masing-masing.
  3. Penilaian Sirkulasi.Penolong memeriksa nadi karotis (nadi di dekat urat leher) pada korban (penderita). Jika tidak ada nadi, maka beri label warna MERAH dan jika ada maka lanjutkan ke langkah nomor 4 (empat) di bawah. Beritahukan kepada penolong lain untuk memindahkan korban (penderita) yang sudah diberi label ke pos pertolongan sesuai label masing-masing.
  4. Penilaian Mental.Dalam langkah ini, korban (penderita) berarti masih memiliki nafas yang cukup dan sirkulasi yang baik. Penolong memeriksa status mental korban (penderita) dengan cara meminta korban (penderita) untuk mengikuti perintah sederhana seperti menggerakkan jari atau mengarahkan pandangan mata ke arah tertertu, dsj. Jika korban (penderita) mampu mengikuti perintah sederhana, maka berikan label warna KUNING dan apabila korban (penderita) tidak mampu mengikuti perintah sederhana, maka berikan label warna MERAH. Beritahukan kepada penolong lain untuk memindahkan korban (penderita) yang sudah diberi label ke pos pertolongan sesuai label masing-masing.
Di pos pertolongan masing-masing, akan dilakukan penilaian ulang secara lebih teliti. Apabila terdapat perubahan kondisi (prioritas) pada korban(penderita), maka label diganti sesuai dengan kondisi/keadaan korban (penderita). Korban (penderita) yang memerlukan pertolongan lanjutan segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat.

Diagram Alir Pertolongan Korban Banyak (Triage)

Diagram Alir Pertolongan Korban Banyak (Triage)

Klasifikasi Triase

Triase di tempat

Dilakukan Di tempat korban di temukan atau pada tempat penampungan, triase ini dilakukan oleh tim pertolongan pertama sebelum korban dirujuk ke tempat pelayanan medik lanjutan.

Triase Medic

Dilakukan pada saat Korban memasuki Pos pelayanan medik lanjutan yang bertujuan Untuk menentukan tingkat perawatan dan tindakan pertolongan yang di butuhkan oleh korban. atau triase ini sering disebut dengan Triase Unit gawat darurat

Triase Evakuasi

Triase ini ditunjukkan pada korban yang dapat dipindahkan pada rumah sakit yang telah siap menerima korban. seperti Bencana massal contohnya Saat Tsunami, Gempa bumi, atau bencana besar lain.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

NAMA2 ALAT MEDIS DAN FUNGSINYA BESERTA GAMBAR

chafter 1